Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam kesusastraan
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam kesusastraan
pengertian sastra dan seni
Sastra merupakan kata
serapan dari bahasa Sanskerta sastra, yang berarti "teks yang mengandung
instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar sas yang berarti
"instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini
biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis
tulisan
yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi.
Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang
sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya.
Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang
menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi
menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak
banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana
untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau
bahasa.
Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra adalah:
- Novel
- Cerita/cerpen
(tertulis/lisan)
- Syair
- Pantun
- Sandiwara/drama
- Lukisan/kaligrafi
Peran
Sastra
· Peran Sastra dalam Pengembangan
Bahasa
a. Menambah wawasan kebahasaan
b. Menambah perbendaharaan kosakata
a. Menambah wawasan kebahasaan
b. Menambah perbendaharaan kosakata
· Peran Sastra dalam Pendidikan
sarana untuk membentuk
karakter bangsa, antara lain, genre sastra yang mengandung nilai atau aspek literer-estetis, humanistis, etis dan moral,dan
religius- sufistis-profetis. Keempat nilai sastra tersebut dipandang mampu
mengoptimalkan peran sastra dalam pembentukan karakter bangsa.
· peran sastra dalam era globalisasi
1. Mendorong dan menumbuhkan nilai-nilai
positif manusia, seperti suka menolong, berbuat baik, beriman, dan bertaqwa
2. Memberi pesan kepada manusia, terutama
pemimpin, agar berbuat yang sesuai dengan harapan masyarakat, mrncintai
keadilan, kebernaran, dan kejujuran
3. Mengajak orang untuk bekerja keras demi
kepentingan dirinya dan kepentingan bersama
4. Merangsang munculnya watak-watak pribadi
yang tangguh dan kuat, seperti kemauan untuk berkoban demi mencapai cita-cita.
Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang berarti
pemujaan, persembahan dan pelayanan. Kata tersebut berkaitan erat dengan
upacara keagamaan yang disebut kesenian. Menurut Padmapusphita, kata seni berasal
dari bahasa Belanda “genie” dalam bahasa Latin disebut “genius”, artinya
kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir , menurut kajian ilmu di eropa
mengatakan “ART” yang berarti artivisual yaitu adalah suatu media yang
melakukan suatu kegiatan tertentu. Seiring dengan perkembangan waktu, banyak
definisi seni diungkapkan oleh beberapa ahli. Berikut diuraikan beberapa
definisi seni menurut para ahli nya .
· Alexander Baum Garton
Seni adalah keindahan dan seni adalah
tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.
·
Aristoteles
Seni adalah bentuk yang
pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan
seni itu adalah meniru alam.
·
Immanuel
Kant
Seni adalah sebuah impian karena rumus rumus
tidak dapat mengihtiarkan kenyataan.
·
Ki
Hajar Dewantara
Seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat
menggerakkan perasaan indah orang yang
melihatnya, oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.
·
Leo
Tolstoy
Seni adalah ungkapan perasaan
pencipta yanng disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa
yang dirasakan pelukis.
·
Sudarmaji
Seni adalah segala manifestasi batin
dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur,
volume dan gelap terang.
Ada jenis
beberapa jenis-Jenis Seni yaitu Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, Seni
Drama/Theater, Seni Sastra.
Seni menurut media yang digunakan
terbagi 3 yaitu :
- Seni yang
dapat dinikmati melalui media pendengaran atau (audio art), misalnya seni musik,seni suara, dan seni sastra seperti puisi dan pantun
- Seni yang
dinikmati dengan media penglihatan (Visual art)) misalnya lukisan, poster,seni bangunan,seni gerak
beladiri dan sebagainya.
- Seni yang
dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran (audio visual art) misalnya
pertunjukan musik,
pagelaran wayang,film
hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar
Masalah sastra dan
seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi - materi
yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan
seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1. kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .
Bentuk-bentuk kesusasteraan
Kesusasteraan dapat dilahirkan dalam pelbagai bentuk bahasa.
Dan secara kasarnya ia boleh dikategorikan kepada 2 kategori yang besar menurut bentuk
bahasa yang digunakan, yakni:
Prosa
Prosa merujuk kepada hasil kesusteraan yang ditulis
dalam ayat-ayat biasa, yakni dengan menggunakan tatabahasa mudah. Biasanya
ayat-ayat dalam kesusasteraan akan disusun dalam bentuk karangan. Prosa adalah
satu bentuk kesusasteraan yang lebih mudah difahami berbanding dengan puisi.
Contoh bagi kesusasteraan prosa ialah: cerpen,novel, skrip drama, essei dan
sebagainya.
Jenis-jenis prosa
Prosa biasanya dibagi
menjadi empat jenis:
· Prosa naratif
· Prosa deskriptif
· Prosa eksposisi
· Prosa argumentatif
Prosa lama
Prosa lama merupakan
karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat.
Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul disampaikan secara lisan,
disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan. Setelah agama dan kebudayaan
Islam masuk ke indonesia, masyarakat menjadi akrab dengan tulisan, bentuk
tulisan pun mulai banyak dikenal. Sejak itulah sastra tulisan mulai dikenal dan
sejak itu pulalah babak-babak sastra pertama dalam rentetan sastra indonesia
mulai ada. Adapun bentuk-bentuk sastra prosa lama adalah:
1.
Hikayat
Hikayat, berasal dari
India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri
kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan
luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak
masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah.
Contoh: Hikayat Hang Tuah, Kabayan, si Pitung, Hikayat si Miskin, Hikayat Indra
Bangsawan, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman.
2.
Sejarah
Sejarah (tambo),
adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu
peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan
fakta. Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja.
Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat
lama. Contoh: Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri
Lanang yang ditulis tahun 1612.
3. Kisah
Kisah, adalah cerita
tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat
lain. Contoh: Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke
Jedah.
4. Dongeng
Dongeng, adalah suatu
cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak ragamnya, yaitu Fabel, Mite
(mitos), Legenda, Sage, Parabel, Dongeng jenaka.
5. Cerita berbingkai
Cerita berbingkai,
adalah cerita yang didalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh
pelaku-pelakunya. Contoh: Seribu Satu Malam.
prosa baru
Prosa baru adalah
karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat.
Bentuk-bentuk prosa baru adalah sebagai berikut:
1.
Roman
Roman adalah bentuk
prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka
dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa
kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap
adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh,
alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari
pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut.
Berdasarkan kandungan
isinya, roman dibedakan atas beberapa macam, antara lain Roman transendensi, Roman
sosial, Roman sejarah, Roman psikologis, Roman.
2.
Novel
Novel berasal dari
Italia. yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan
sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang
mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perubahan
nasib pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya
novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave
Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh
Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
3.
Cerpen
Cerpen adalah bentuk
prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang
terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau
pertikaian, akan tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya.
Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman
Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau
Kami oleh A.A. Navis.
4.
Riwayat
Riwayat (biografi),
adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang
sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil
hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa,
Prof. Dr. B.J Habibie, Ki Hajar Dewantara.
5.
Kritik
Kritik adalah karya
yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi
alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya
objektif dan menghakimi.
6.
Resensi
Resensi adalah
pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.).
Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai
aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan
penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau
dinikmati.
7.
Esai
Esai adalah ulasan /
kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi
penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun
komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama,
film, dll.
Puisi
Puisi merujuk kepada hasil kesusasteraan yang ditulis
dengan "tidak menuruti tatabahasa". Ia sebenarnya tidak terdiri
daripada ayat-ayat yang lengkap, melainkan terdiri daripada frasa-frasa yang disusun
dalam bentuk baris-barisan. Pada lazimnya, puisi merupakan bahasa yang berirama
dan apabila dibaca pembaca akan berasa rentaknya. Contoh bagi kesuasteraan puisi
termasuklah: Sajak, Syair, Pantun, Gurindam, Lirik, Seloka, Mantera dan sebagainya.
Penekanan
pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan
rima adalah yang membedakan puisi dari prosa. Namun perbedaan ini
masih diperdebatkan. Pandangan kaum awam biasanya membedakan puisi dan prosa
dari jumlah huruf dan kalimat dalam karya tersebut. Puisi lebih singkat dan
padat, sedangkan prosa lebih mengalir seperti mengutarakan cerita. Beberapa
ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis
literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala
kreativitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang
membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya.
Kepuitisan, keartistikan atau
keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun
puisinya dengan menggunakan:
· Figura bahasa
· Kata-kata yang ambiguitas
· Kata-kata berjiwa
· Kata-kata yang konotatif
· Pengulangan
Alasan yang mendasari penyajian puisi
pada mata kuliah IBD :
· Hubungan puisi dengan pengalaman
hidup manusia
· Puisi dan keinyafan/kesadaran
individual
· Puisi dan keinsyafan social
Contoh puisi :
Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung
fantasi
Berdiri aku, dan dari
sana
Mandang ke bawah, ke
tempat berjuang
Generasi sekarang di
panjang masa
Menciptakan kemegahan
baru
Pantun keindahan
Indonesia
Yang jadi
kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia
(Asmara Hadi)
Daftar Pustaka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sastra
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni
http://ms.wikipedia.org/wiki/Kesusasteraan
http://arashiihoshigakii.blogspot.com/2010/10/hubungan-antara-sastra-seni-dengan-ilmu.html
http://www.notepedia.info/2013/08/pengertian-seni-serta-penjelasannya.html
Komentar
Posting Komentar